Rabu, 26 Oktober 2011

Narasi


KISAH KASIH

Pada suatu hari saya bangun pagi – pagi untuk menyaksikan matahari terbit.
WoW, keindahan ciptaan TUHAN tidak dapat dilukiskan dengan kata –kata. Sambil mengagumi, saya pun memuliakan TUHAN untuk karyaNya yang agung.
Sewaktu saya duduk di situ, saya merasakan kehadiran TUHAN bersama saya.
Ia bertanya kepada saya : “Apakah engkau mencintai Aku???”
Saya menjawab : “Tentu saja,TUHAN! Engkau adalah Allah dan penyelamatku!”
Lalu Ia bertanya : “Jika tubuhmu cacat,apakah engkau masih mau mencintai Aku???”
Saya bingung. Saya memandang ke lengan, tungkai dan bagian tubuh saya yang lain, dan heran berapa banyak hal yang saya anggap sudah biasa, akan tak dapat saya lakukan.
Dan saya pun menjawab : “Akan sangat berat TUHAN, tetapi aku akan tetsp mencintai Engkau”
Kemudian TUHAN berkata lagi pada saya : “Jika engkau buta, apa engkau masih mau mencintai ciptaanKU???”
Bagaimana mungkin saya dapat mencintai sesuatu yang tidak dapat saya lihat?
Lalu saya teringat akan begitu banyak orang buta di dunia, dan bagaimana mereka masih tetap mencintai TUHAN dan ciptaanNya.
   Karena itu saya menjawab pada TUHAN : “Sukar untuk memikirkan hal itu, tetapi Aku akan tetap mencintai Engkau”
TUHAN pun kemudian bertanya kpd saya ; “Jika Engkau tuli, apa engkau masih mau mendengarkan sabdaKU???”
Bagaimana mungkin saya mendengar sesuatu bila saya tuli? oOo,,, lalu saya mengerti. Mendengar sabda TUHAN kan bukan hanya dengan telinga, tetapi juga dengan hati.
Dan saya menjawab TUHAN : “Akan sangat sulit TUHAN, tetapi aku akan mendengarkan sabdaMU”
Lalu kemudian TUHAN bertanya lagi : “Jika engkau bisu, apakah engkau masih mau memuliakan namaKU???”
Saya berpikir,,, bagaimana mungkin saya memuji tanpa suara? Lalu saya teringat bahwa TUHAN menghendaki kita bernyanyi dari lubuk hati, bagaimanapun bunyinya. Dan memuliakan TUHAN tidak harus selalu dengan nyanyian. Saat dianiayapun, kita dapat mengucapkan kata – kata pujian.
Jadi saya menjawab : “Biarpun aku bisu, aku akan tetap memuliakan namaMU”
Lalu untuk kesekian kalinya TUHAN bertanya : “Apakah engkau sungguh – sungguh mencintai Aku??? ”
Dengan berani dan tanpa ragu saya menjawab dengan tegas : “Ya TUHAN. Aku mencintai Engkau, sebab engkaulah satu – satunya Allah yang benar”
Saya kira,,,saya menjawab dengan baik, tetapi………………
TUHAN bertanya lagi : “LALU MENGAPA ENGKAU BERBUAT DOSA???”
Saya menjawab : “Sebab aku seorang manusia. Aku tidak sempurna”
  “LALU MENGAPA PADA WAKTU TENTERAM ENGKAU MENYIMPANG PALING JAUH? MENGAPA HANYA PADA SAAT SUSAH ENGKAU BERDOA PALING SUNGGUH – SUNGGUH? ”
Tidak ada jawaban. Hanya air mata.
TUHAN melanjutkan :
“Mengapa bernyanyi hanya pada waktu berdoa bersama dan ret – ret?”
“mengapa mencari AKU hanya pada waktu Ibadat?”
“mengapa memohon sesuatu dengan begitu mementingkan diri sendiri?”
“Mengapa memohon sesuatu dengan begitu tidak tepat?”
Air mata mengalir terus ke pipi saya.
“Mengapa engkau malu akan AKU???
Mengapa engkau tidak menyebarluaskan kabar gembira???
Mengapa pada waktu dianiaya engkau menangis kepada orang lain, sementara AKU menawarkan pundakKu sebagai tempat menangis???
Mengapa mengemukakan berbagai alasan sewaktu AKU memberi kesempatan kepadamu untuk melayani dalam namaKU???”
Saya berusaha menjawab, tetapi tidak ada jawaban yang dapat saya berikan.
“Engkau telah diberkati dengan kehidupan. Jangan sia – siakan berkat ini.
Aku telah menganugerahkan bakat untuk melayaniKU,namun engkau menolak.
Aku telah mengungkapkan sabdaKU,namun pengetahuanmu tidak bertambah.
Aku telah berfirman kepadamu, namun engkau menutup telingamu.
Aku telah memperlihatkan berkat – berkatKu, namun engkau membuang muka.
Aku telah mengirim pelayan – pelayan, namun engkau membiarkan mereka diusir.
Aku telah mendengarkan doa – doamu dan Aku telah menjawab semuanya”
‘”APA ENGKAU SUNGGUH – SUNGGUH MENCINTAI AKU???”
Saya tidak dapat menjawab. Bagaimana mungkin saya dapat? Saya malu tak terhingga.
Saya tidak punya alasan. Apa yang dapat saya katakan terhadap ini?
Setelah hatiku menjerit dan airmata mengalir, saya pun berkata kepada TUHAN : “Ampunilah saya, yah TUHAN. Saya tak pantas menjadi anakmu”
 TUHAN menjawab saya : “Itulah rahmatKU, anakKu…”
SOLO : KU MAU CINTA YESUS
Kemudian saya bertanya : “Lantas mengapa Engkau terus mengampuni aku?
Mengapa Engkau begitu mencintai aku?”
Dan TUHAN menjawab : “Karena engaku adalah ciptaanKu. Engkau adalah anakKu. Aku tak akan pernah meninggalkanmu”
Bila engkau menangis, Aku akan terharu dan menangis bersamamu.
Bila engkau berteriak kegirangan, Aku akan tertawa bersamamu.
 Bila engkau sedih, Aku akan membesarkan hatimu.
Bila engkau jatuh, Aku ekan mengangkatmu.
 Bila engkau lelah, Aku akan menggendongmu.
Aku akan menyertaimu sampai akhir jaman, dan Aku akan mencintai engkau selama – salamanya”

Tak pernah saya menangis sekeras itu. Bagaimana mungkin hati saya begitu dingin???
Bagaimana saya menyakiti TUHAN seperti yang telah saya lakukan???
Saya bertanya kepada TUHAN : “Seberapa besar kasihMu padaku???”
Dan TUHAN membentangkan kedua tanganNya, dan saya melihat bekas – bekas tembusan paku.

Saya bersujud dihadapan KRISTUS, PENYELAMATKU. Dan untuk pertama kalinya saya sungguh – sungguh berdoa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar